Senin, 26 Februari 2018

Sekolah Inklusi di Tangerang


           Setiap anak memiliki hak yang sama untuk memperoleh manfaat maksimal dari pendidikan. Negara, pemerintah, keluarga, dan orang tua wajib memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada anak untuk memperoleh pendidikan, termasuk anak berkebutuhan khusus.  Anak yang tergolong berkebutuhan khusus (ABK) di antaranya yaitu tunanetra, tunarungu, tunawicara, tunagrahita, tuna daksa, tuna laras (anak dengan gangguan emosi, sosial dan perilaku), tuna ganda, lamban belajar, autis, dan termasuk pula anak dengan potensi kecerdasan luar biasa (genius). Untuk sebagian ABK tersebut khususnya tunanetra, tunarungu, tunawicara, tunagrahita, tuna daksa telah mempunyai tempat belajar khusus di Sekolah Luar Biasa atau SLB. Lalu bagaimana dengan anak berkebutuhan khusus lainnya seperti lambat belajar, disleksia, gejala autisme, bakat istimewa atau ABK yang lain agar dapat bersekolah?

Pendidikan inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya. Sekolah inklusi adalah sekolah regular (biasa) yang menerima ABK dan menyediakan sistem layanan pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan anak reguler dan ABK melalui adaptasi kurikulum, pembelajaran, penilaian, dan sarana prasarananya. Dengan adanya sekolah inklusi, ABK dapat bersekolah di sekolah regular dan mendapatkan pelayanan pendidikan dan modifikasi pembelajaran dari guru pembimbing khusus dan sarana prasarananya.
Dilaraf Islamic School adalah sekolah di Kota Tangerang yang termasuk dalam sekolah inklusi. Di sekolah ini terdapat peserta didik dengan berbagai macam latar belakang dari yang reguler (biasa) sampai anak yang tergolong berkebutuhan khusus (ABK) dengan kuota tertentu yang telah melalui tahap assessment sebelumnya. Pelayanan pendidikan inklusi diberikan secara terpadu, yaitu pada mata pelajaran tertentu diberikan secara bersamaan dengan anak reguler, sehingga terbangun interaksi dan toleransi antara keduanya, saling memahami, mengerti adanya perbedaan, dan meningkatkan empati, percaya diri dan kecerdasan emosi bagi anak-anak reguler. Sedangkan pada ABK akan terbangun latihan sosialisasi dan interaksi yang merupakan bagian dari terapi mereka. Anak-anak berkebutuhan khusus dengan kriteria tertentu tetap bisa belajar di kelas regular dengan bantuan guru pendamping (guru shadow) selain guru kelas. Dan untuk proses belajar mata ajaran lainnya, bagi sebagian ABK akan belajar di ruang khusus untuk ditangani guru khusus dengan tambahan kegiatan lain sesuai dengan individual program yang dibuat oleh sekolah, khususnya divisi Spesial Education (SE). Dengan sistem pendidikan inklusi Dilaraf Islamic School, ABK mendapatkan modifikasi pembelajaran yang sesuai sehingga anak dapat belajar dan mengembangkan potensi dirinya untuk menatap masa depan yang lebih baik.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar